[Korean Fanfiction/Straight/Series] Sorry I Love You (chapter 1)

Title       :  Sorry,I love you

Author  : Kim Sae na a.k.a Devi

Rating   : NC17/straight/Straight/Series/On writing

Genre   : Romance/Angst/Tragedy/Friendship

Cast       :

Main cast             :

Lee Hae jie a.k.a Laura febriana Liunardi

No Minwoo  (actor yang berperan dalam film Pasta,My girlfriend is a gumiho, Full House 2,Midas , Rock Rock RockJung Yak Yong , Mrs. Town , Tae Hee, Hye Kyo, Ji Hyun,Detective Mr. Lee )

Yoon Sa gwa a.k.a Lee sa gwa

Other Cast :

Han Chae rin

TVXQ – Jung Yunho

2 PM – Jang Wooyoung,Nickhun

Disclaimer          :   2PM are belong to God,JYP Entertaiment,and their parents

                                 Yunho TVXQ is belong to God,SM Entertaiment,and his parents

                                 Minwoo is belong to God, Core Contents Media,and his parents.

                                 This fanfic is just for fun. Please don’t sue me.

                                 This story is mine.

                                Please don’t take this fanfic without permission from me.

                                If you want to take this. Please take with full credit.

Chapter 1

#NP

2NE1 – It’s hurt

Haejie pov

            “ Nickhun,mianhae,sekali lagi aku harus mengecewakanmu.” aku melihat kekecewaan tergambar jelas di wajahnya. Membuatku semain merasa menyesal.

“ Ne,aku tahu Haejie-ah,ini bukan keinginanmu.” Nickhun melemparkan senyuman khasnya yang membuatku semakin merasa bersalah. Namja ini terlalu baik untuk kusakiti.

Ini semua karena omma tiba-tiba menelponku dan menyuruhku pulang secepatnya dan aku tidak tahu apa yang akan dikatakan ommaku. Yang jelas ia berteriak di telepon dan menyruhku pulang karena ada hal penting yang akan dibicarakan. Entah hal penting apa yang ia maksudkan.

Padahal aku dan Nickhun sudah jarang bertemu.Itu semua dikarenakan aku terlalu sibuk dengan kuliahku dan ia terlalu sibuk dengan kuliahnya. Di saat kami bisa bertemu sekarang,aku harus meninggalkannya karena omma. Aku tidak tahu apakah Nickhun pantas marah atau tidak padaku.

“ Aku akan mengantarkanmu pulang,kajja..” Nickhun meraih tanganku dan menggengamnya,membuatku merasa nyaman. Ia selalu bisa membuatku berbunga-bunga seperti ini,inilah yang membuatku selalu mencintainya.

Aku memeluk pinggang Nickhun erat,satu hal yang aku sukai darinya.Padahal aku tahu persis kalau ia bisa mengendarai mobil.Ia lebih memilih membawa motor dibanding mengendarai mobil,aku jadi mempunyai alasan untuk secara tidak langsung memeluknya.

Aku memang jarang melakukan kontak fisik dengan Nickhun.Mungkin kami masih merasa sama-sama risih jika harus melakukan kontak fisik,walaupun itu hanya sebatas berpegangan tangan dan berpelukan. Bukannya aku berharap melakukan lebih dari itu,hanya saja bukankah wajar jika sepasang kekasih melakukan kontak fisik?

“ Gomawo karena sudah mengantarku.” Aku menyerahkan helm yang menurut pengakuan Nickhun,dibeli khusus untukku.

“ Ne..”

“ Kau mau masuk?”

“ Aniya,tidak usah,Haejie,aku langsung pulang saja.” Nickhun memasang kembali helmnya.

“ Hati-hati di jalan ya,hubungi aku kalau kau sudah sampai di rumah.”

Aku melambaikan tangan padanya dan masih berdiri di depan pagar rumahku sampai motornya menghilang di tikungan.

***

          “ Kau masih berhubungan dengan namja itu,Haejie? Memang omma belum pernah mengatakan padamu kalau kau tidak boleh lagi berhubungan dengannya?”

Aku mengambil gelas di meja makan dan menuangkan air di dalamnya,kemudian meminumnya dengan diam. Aku tidak memperdulikan perkataan omma tentang ia melarang hubunganku dengan Nickhun. Memangnya apa salahnya sehingga omma sangat membencinya.

“ Haejie-ya!” aku menoleh saat omma mulai berteriak padaku.

“ Waeyo,omma?”

“ Kau mendengar kata-kata omma tidak? Tadi dia yang mengantarkanmu pulang..kau harusnya tidak berhubungan dengannya.”

“ Omma,aku sudah dewasa dan aku tahu yang mana yang baik untukku,Nickhun adalah namja yang baik dan menyenangkan,apa salahnya aku berpacaran dengannya?”

“ Omma tidak peduli apa dia baik atau tidak,kau harus memutuskan hubungan dengannya.”

“ Katanya omma mau membicarakan sesuatu yang penting denganku. Ada apa? Apa itu hanya akal-akalan omma untuk memisahkanku dari Nickhun?”

“ Omma memang mau membicarakan hal penting denganmu.”

“ Ada apa,omma?”

“ Kau tidak boleh berhubungan dengan Nickhun,karena kau harus menikah dengan Minwoo.”

Perkataan omma sukses membuat gelas yang berada dalam genggamanku jatuh berserakan di lantai menimbulkan suara dentingan yang bagaikan lonceng kematian untukku.

“ MWO?? Omma kau bercanda kan? Aku masih kuliah dan siapa itu Minwoo?”

“ Omma dan appamu sudah memutuskan walaupun kau masih kuliah,kau harus menikah dengan orang pilihan kami,ini semua demi masa depanmu.”

“ Tidak bisakah omma menunggu sampai aku lulus kuliah?”

“ Aniya… kau pasti akan kabur dan mengelak,omma sudah tahu sifatmu.”

“ Aigoo,aku tidak akan melakukan itu,omma.”

“ Sudahlah,aku siap-siap saja,malam ini kau dan Minwoo akan bertemu.”

“ MWO?? Mala mini,cepat sekali omma,aishh shireo..”

“ Haejie!Sekarang lebih baik kau pergi ke kamarmu sana.”

Aku hanya diam dan mengambil tasku kemudian masuk ke kamarku dan membanting pintunya menininggalkan suara yang keras.

***

          “ Sudahlah,eonni,terima saja,siapa tahu calon suamimu itu tampan dan kaya dan juga baik.” Aku hanya cemberut saat Sagwa masuk ke kamarku dan berusaha menghiburku yang sedang uring-uringan.

“ Apa yang harus kukatakan pada Nickhun,Sagwa? Aku..aku sudah terlalu sering membuatnya sakit,sekarang aku harus menerima perjodohan yang sudah jelas akan menyakitinya juga,aku merasa bersalah.”

“ Eonni,ini semua bukan salahmu,lagipula Nickhun oppa adalah namja yang baik dan aku yakin ia akan menerima semuanya. Lagipula mungkin Minwoo oppa adalah namja yang lebih baik dari Nickhun oppa.”

“ Aku tidak peduli,Sagwa,aku tidak mau menikah dengan orang lain,aku masih mau melanjutkan hidupku. Aku masih muda dan aku masih mau bersenang-senang.”

“ Aku mengerti menikah muda itu sangat berat apalagi eonni belum selesai kuliah.”

“ Ahhh aku tahu..” Aku berteriak sambil bangkit dari tempat dudukku.

“ Tahu apa,eonni?”

“ Bagaimana caranya menghindari perjodohan aneh ini.”

“ Bagaimana caranya,eon?”

“ Hmm… kau saja yang menikah dengannya,nanti biar aku yang bilang pada omma kalau kau sudah siap untuk menikah.”

Err.. aku melihat Sagwa memandangku seolah-olah aku adalah binatang langka yang hampir punah. Apa maksud tatapannya itu?

“ EONNI KAU SUDAH GILA?”

Aku menutup telingaku yang mungkin akan tuli kalau aku mendengarkan teriakannya itu. Anak ini benar-benar.

“ Aishhh itu ide brilliant.”

“ Brilliant? Aishh kau tadi salah makan ya eonni?Kenapa otakmu jadi tidak waras begitu? Huh?” Sagwa mengetuk-ngetuk kepalaku dengan tangannya. Tidak sopan sekali anak ini!

“ Sagwa,apa-apaan kau mengetuk kepalaku? Aku ini eonnimu tahu!”

“ Ahh ne,mianhae eonni,tapi aku hanya berusaha membuatmu sadar. Kau itu seperti orang kehilangan arah saat kau tahu kau akan dijodohkan dengan Minwoo oppa.”

“ Aishh sudahlah aku tidak mau tahu lagi,semoga saja perjodohan ini batal. Aku masih sangat mencintai Nickhun tahu.”

End of the pov

***

Minwoo pov

            Hanya satu kalimat yang mampir di benakku saat aku tahu aku akan dijodohkan dengan yeoja yang bahkan sama sekali tidak kuketahui. Namanya saja baru diberitahukan padaku tadi. Aku tidak peduli.. ya terkesan cuek dan dingin.

Aku tidak peduli apa dia adalah seorang yeoja yang cantik dan sempurna,atau jenis yeoja yang dingin dan menyebalkan,ataupun jenis yeoja manja dan sombong. Aku tidak peduli seburuk atau sebaik apapun dia,karena untukku semua ini hanyalah sebuah permainan. Kalah dan menang,hanya dua kata itu yang akan tertanam di benakku mengenai hal ini.

“ Minwoo..” Sebuah panggilan mengalihkan perhatianku dari map-map dan file-file yang menjadi fokus perhatianku dari tadi.

“ Ne,omma.. Ada apa?”

“ Malam ini kau akan bertemu dengan Haejie.”

“ Tapi malam ini aku ada meeting dengan client,omma,tidak bisakah pertemuan itu ditunda?”

“ Minwoo,kau itu terlalu keras bekerja,pertemuan ini lebih penting dari clientmu,tunda saja meeting itu,pokoknya malam ini kau harus datang.”

“ Ne,omma,baiklah aku akan datang.”

“ Kau tidak akan menyesal,Minwoo,Haejie sangat cantik dan ia sangat cocok denganmu.”

Aku hanya tersenyum kaku saat omma mengatakan hal itu. Aku ini hanyalah sebuah boneka yang terbiasa digerakkan oleh kedua orang tuaku,untuk apa membuang energi menolak mati-matian perjodohan ini,kalau semuanya sudah pasti akan terjadi.

Sesuatu yang sangat klasik terjadi di sini,perjodohan bisnis untuk menyatukan dua perusahaan,perusahaan appa yang sekarang jatuh ke tanganku dan perusahaan milik keluarga Lee Haejie. Jika kedua perusahaan kami bersatu,perusahaan ini akan menjadi besar dan kuat.Jadi kami berdua,aku tidak tahu apa seseorang yang bernama Haejie itu menolak atau malah senang dengan perjodohan ini,hanyalah alat yang digunakan oleh mereka.

Drrrrtt Drrrrtt

Aku merogoh saku celanaku dan mengambil ponselku yang bergetar hebat,menandakan ada panggilan masuk.

“ Jwesonghamnida,Tuan No,model yang anda inginkan untuk bekerja di agensi kita,sudah menandatangai kontrak dengan entertainment lain.”

“ Aku menginginkan model cantik itu bekerja di agensi kita,lakukan apa saja agar kau mendapatkan dia.”

“ Ta..tapi tuan,dia sudah menyetujui kontrak dengan perusahaan itu..”

“ Lakukan apa saja,kalau perlu tawarkan sejumlah harga yang akan membuatnya tertarik.”

“ Baik,tuan.”

Setelah memutuskan sambungan telepon,aku meletakkan ponselku di atas meja dengan sedikit bantingan. Urusan perusahaan bisa membuatku sedikit gila, tidak usah ditambah perjodohan itu hidupku sudah sedemikian rumit. Haruskah semua itu bertambah?

End of the pov

***

Author pov

           “ Kau gila ya? Aku sudah bilang berapa kali padamu,aku menolak tawaran kerjasama dengan perusahaan kalian,aku sudah bergabung di YC Entertainment.” Seorang yeoja memutuskan sambungan telepon sambil menggerutu,dan melemparkan ponselnya begitu saja ke meja di hadapannya.

Ia mengambil cangkir kopinya dari atas meja dan meresapnya pelan,berusaha meredam kemarahannya.

“ Annyeong,chagiya..” Seorang namja memeluk yeoja itu dari belakang,membuat yeoja itu tersentak kaget dan hampir saja menjatuhkan cangkirnya. Untungnya tangan namja itu dengan sigap menangkap cangkir yang akan berubah menjadi kepingan-kepingan dalam hitungan detik. Tetapi naas bagi sang yeoja,karena tumpahan kopi itu mengenai dressnya yang berwarna putih,sekarang dengan tambahan bercak-bercak cokelat menjijikkan.

“ Yunhooo… apa yang kau lakukan? Lihat bajuku ini.. Kau merusaknya,aku ada pemotretan jam 2 nanti.” Yeoja itu mengambil serbet dan berusaha membersihakn bekas-bekas itu tetapi tetap saja noda itu membuat penampilannya menjadi kacau.

“ Mianhae chagiya,apa yang sedang kau pikirkan?”

“ Aku masih marah padamu…” Yeoja itu mengambil tasnya dan bersiap pergi saat tangannya ditahan oleh namja yang dipanggil Yunho.

“ Sudahlah,aku akan membelikan baju baru untukmu.. Ada apa denganmu?”

“ L.Star Entertainment lagi-lagi menawariku kontrak kerjasama dengan mereka,padahal aku sudah mengatakan kalau aku sudah bergabung dengan perusahaanmu,chagi,aku pusing diganggu oleh mereka.”

           “ Sudah kuduga.. pemimpin perusahaan itu terkenal suka bermain kotor dan mengambil artis-artis berpotensi yang sudah menjadi milik entertainment lain dengan imbalan bayaran yang lebih besar.”

“ Lalu apa kau diam saja aku diganggu oleh mereka?”

“ Tentu saja tidak,Chaerinku sayang,aku tidak akan tinggal diam karena masalah ini,lagipula kau kan sudah bergabung di perusahaan Entertainmentku dan mungkin sebentar lagi akan menjadi milikmu juga.”

           Chaerin tersenyum simpul menatap Yunho yang sedang mengetik sesuatu di laptop yang dibawanya. Namja itu sudah menarik hidupnya,membuatnya seolah tidak bisa mengalihkan perhatian pada namja manapun lagi. Yunho,memang pekerja keras,Chaerin tahu hal itu dan tahu apa resiko berpacaran dengan namja seperti itu.

Tidak akan ada cukup waktu baginya,tetapi bisa melihat namja itu adalah miliknya sudah lebih dari cukup,apalagi sebentar lagi mereka akan menikah. Memasuki jenjang kehidupan yang lebih serius.

“ Chaerin,kau percayakan saja semuanya padaku,aku yang akan mengurus pemilik perusahaan itu,kau tenang saja.”

Chaerin menghembuskan nafasnya perlahan dan menatap pemandangan di luar jendela café yang menampakkan lalu lintas yang padat. Pikirannya masih tertuju pada tawaran L.Star Entertainment,apa sesungguhnya yang diinginkan perusahaan itu darinya. Masih banyak model cantik dan berbakat lainnya di luar sana,tetapi kenapa hanya dirinya yang dikejar oleh mereka?

         Siapa sebenarnya pemimpin L.Star Entertainment yang kabarnya suka bermain kotor itu?

L.Star Entertainment,salah satu entertainment paling berpengaruh di Korea,menurut kabar yang beredar posisi President Direktur Entertainment itu sudah dipegang oleh sang anak,setelah ayahnya pensiun setahun yang lalu. Kabarnya sang anak menuruni sifat ayahnya yang terkadang bermain kotor saat mengincar seorang arti untuk entertainmentnya.

“ Chagiya,sebentar lagi aku ada rapat,mianhae aku harus meninggalkanmu dan tidak mengantarmu pulang.” Chaerin menolah pada Yunho yang sedang membereskan laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas.

“ Ah ne,gwechana..”

“ Aku akan menghubungimu malam ini.” Yunho mengecup pelan kening Chaerin sebelum namja itu melangkah menuju pintu keluar.

Chaerin hanya memandang kepergian Yunho dengan tatapan menerawang. Ia masih penasaran dengan sosok pemilik L.Star Entertainment.

         Aku harus mencari tahu siapa orangnya.

***

         Suasana café beraliran Italia itu sangat sempurna.

Lokasinya yang terletak sedikit di pinggiran kota,jauh dari keramaian dan sesekali terdengar bunyi musik alam di kejauhan membuat semua pelanggan café itu merasa tenang dan terhisap oleh pesona alam yang ditawarkannya.

Sebuah Lamborghini Reventon berwarna silver metalik memasuki halaman café mewah tersebut. Seorang pelayan dengan sigap membuka pintu pengemudi dan keluarlah seorang namja dengan balutan jas dan kemeja semi formal. Ia lalu menyerahkan kunci mobilnya pada pelayan itu dan menyerahkan kekuasaan untuk memegang mobil mewahnya pada pelayan itu,yang akan membawa mobilnya ke tempat parkir.

“Apakah Minwwo sudah datang?” suara seorang pria paruh baya memecah keheningan makan malam itu.

“ Aku di sini,appa.” Minwoo berjalan dengan gaya angkuhnya menuju deretan kursi keluarganya yang terletak bersebrangan dengan keluarga Haejie.

Sejak awal kedatangan namja itu,Haejie terus memberika tatapan mautnya dan berharap namja itu takut terhadapnya. Tetapi perkiraan Haejie salah,Minwoo dengan tenang dan dengan tatapan tajamnya membalasa tatapan maut Haejie,sehingga yeoja itu sedikit merasa risih dan menundukkan kepalanya.

“ Ahh Minwoo,kau sudah datang rupanya,sini appa akan memperkenalkanmu dengan keluarga Lee.”

Minwoo mengedarkan pandangannya ke kursi sebrangnya dan mendapati sepasang suami istri yang mungkin seumuran appa dan ommanya sedang tersenyum menatapnya dan Minwoo menundukkan sedikit kepalanya member tanda hormat pada pasangan itu. Di sebelahnya Minwoo melihat dengan jelas yeoja yang tadi memberika tatapan mautnya,tanpa diperkenalkan pun,Minwoo tahu kalau yeoja itu yang akan dijodohkan dengannya,Lee Haejie.Di sebelah Haejie terdapat yeoja yang memiliki garis wajah yang hampir sama dengan Haejie,mungkin yeoja itu adalah saudara Haejie.

“ Nah ini tuan dan nyonya Lee.”

“ Kau yang bernama Minwoo? Astaggaa ternyata kau tampan sekali.” Haejie hanya memberengut kesal karena ommanya memuji namja itu.

“ Minwoo,kenalkan itu Haejie dan yang beradadi sebelahnya adalah Sagwa ,dongsaengnya.”

“ Annyeong haseyo,Chonun Lee Sagwa imnida,manasso bagapseumnida,Minwoo oppa.” Sagwa dengan sigap berdiri dan membungkukkan badannya di hadapan namja itu.

“ Annyeong,sagwa.”

“Haejie,perkenalkan dirimu padanya.”

“ Untuk apa,omma? Dia sudah mengenalku dan aku sudah mengenalnya harusnya acara hari ini tidak ada saja.”

“Haejie,apa-apaan kau?” sang omma dengan nada tegas berbisik pada Haejie,menyuruh putrinya bersikap sopan.

“ Gwechana,ahjumma.” Minwoo tersenyum dan duduk kembali di kursinya.

Ohh begitu cara namja itu meluluhkan hati appa dan omma.

         Haejie terus menatap namja itu dengan tatapan mautnya,seolah ingin menelan namja itu hidup-hidup. Minwoo dengan tenang tersenyum kecil membalas tatapan tajam yang keluar dari bola mata berlapis soflens biru milik Haejie.

“ Bagaimana menurutmu,Minwoo,Haejie cantik kan?”

“ Ahh ne,omma,dia cantik sekali.”

Mencoba berbohong rupanya.

Mungkin Minwoo tidak 100% berbohong,Haejie memang cantik. Darah Koreanya bercampur dengan darah kaukasia milik appanya. Menimbulkan perpaduan wajah yang unik antara Korea dan Australia. Bola matanya yang berwarna cokelat gelap ditutupi oleh soflens biru yang sama dengan warna mata appanya. Rambutnya yang panjang sebahu,digerai dan dikeriting bagian ujungnya,membuat wajah Haejie menjadi lebih manis. Make up yang natural makin mempertegas garis wajah yeoja itu.

“ Lalu bagaimana apakah pejodohan ini disetujui olehmu,Minwoo?”

“ Tentu saja,appa,bagaimana bisa aku menolak yeoja secantik dia menjadi istriku.”

“ Lalu kau Haejie?”

Haejie gugup saat ditanya hal itu.Jujur saja ia ingin mengatakan tidak,namun tatapan tajam ommanya,membuat Haejie tidka berkutik.

“ Euhmm.. ne,ahjussi.” Haejie berbicara sangat pelan. Suaranya bahkan kalah dari debaran jantungnya.

“ Baiklah kalau,Haejie dan Minwoo sudah setuju,kita akan menentukan tanggal pernikahan mereka.”

“ Bagimana kalau bulan depan?”

“ MWOO?” Haejie melotot mendengar saran yang diberikan appanya. Bulan depan? Apakah mereka sedang bercanda?

“ Ne,Haejie,apakah ada masalah? Kuliahmu juga sedang tidak sibuk semester ini,bukankah begitu?”

“ Ahh ne,appa,tapi apa itu tidak terlalu cepat?”

“ Tidak itu adalah waktu yang pas,bagaimana menurutmu,Minwoo?”

“ Ne,ahjussi,aku siap kapan saja Haejie siap.”

“ Haejie pasti siap kalau bulan depan kalian menikah.” Omma Haejie menambahkan.

“ Ahh ne,jadi sudah ditentukan kalian akan menikah bulan depan.”

Suara keputusan itu merupakan lonceng kematian bagi Haejie,membuat yeoja itu hanya bisa terduduk lemas dibangkunya.

***

Nickhun Pov

Pagi ini tidak sepeti biasanya,Haejie menolak dijemput olehku,aku yakin ada yang disembunyikannya apalagi kemarin ia tiba-tiba pulang padahal ia dan aku baru saja akan berkencan,sangat mengecewakan memang. Tapu aku bisa mengerti kalau Haeji pasti punya urusan yang lebih penting dari sekedar hanya bertemu denganku.

Aku melihat sosoknya sednag berjalan lunglai dari kelasnya,bisa dilihat dari wajahnya yang pucat kalau Haejie sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja,aku berlari menghampirinya.

“ Annyeong chagi.” Aku menyentuh pipinya dari belakang.

Haejie menoleh dan terlihat terkejut mendapati aku yang sedang tersenyum ke arahnya. Beberapa saat kemudian wajah murungnya berubah menjadi ceria. Aku menyukai senyumnya yang bagai matahari.

“ Apa yang membuatmu murung?”

“ Aniya…”

“ Baiklah kalau kau tidak mau cerita padaku,aku akan membawakan sesuatu yang bisa membuatmu tersenyum.” Aku menarik tubuhnya dan merangkulnya erat.

“ Apa itu?”

“ Ada,kau lihat saja nanti.”

“ Kau suka sekali bermain rahasia denganku.”

Aku hanya tersenyum simpul dan menuntunnya menuju mobilku. Aku mengemudikannya ke suatu tempat yang akan membuat matanya berbinar-binar. Salah satu hal yang aku sukai darinya.

End Of The Pov

Haejie Pov

Aku hanya bisa terpaku saat Nickhun membawaku ke Toko Permen. Aishhhh dia pikir aku anak kecil yang bisa tersenyum dan ceria kembali hanya dengan permen. Walaupun permen-permen beraneka warna dan rasa itu,dengan bentuk-bentuk mereka yang lucu,berhasil menggodaku untuk sekedar memegang mereka.

“Bagaimana apakah kau suka?” Aku hanya tersenyum seadanya pada Nickhun.

Namja ini memang terkadang tidak bisa mengerti apa yang berada dalam pikiranku. Dia memang namja yang baik,tetapi tidak cukup baik untuk mengerti seluruh keadaanku,aku tidak butuh benda fisik seperti ini,yang kubutuhkan hanyalah kehadiran dirinya dan belaian lembutnya padaku.

“ Nickhun,bisakah kita pergi dari sini? Lihatlah banyak anak kecil yang melihatku dengan aneh.”

“ Itu karena kau terlalu cantik,honey.”

“ Nickhun..” Aku mulai mengeluarkan suara memelas dan menatap matanya dengan  puppy eyesku.

“ Ah ne,arraseo,kita pergi ke toko lain saja,kajja.”

Aku dan Nickhun melangkah keluar dari toko yang membuatku risih itu. Apa yang dipikirkan Nickhun ketika membawaku ke sana? Aigooo

“ Sekarang kita akan ke mana?” Nickhun bertanya saat aku sudah duduk manis di mobilnya.

“ Ke taman bintang jatuh saja..Ada yang ingin kubicarakan padamu.”

Taman Bintang Jatuh adalah julukan yang kami berikan pada sebuah taman di dekat sekolah menengah kami dulu.Taman itu biasa saja memang,Nickhun memberinya nama seperti itu karena dia bilang di taman itu pertama kalinya dia melihatku dan di taman itulah dia menyatakan perasaannya padaku dan aku menerimanya. Makanya taman itu seolah pembawa keberuntungan baginya.

“ Sudah sampai,chagi,kajja.. kita turun.”

Aku melepas sabuk pengaman yang kukenakan dan turun dari mobil Porsche hitam milik Nickhun. Aku melihat keadaan taman itu belum berubah sama sekali,padahal hampir satu tahun aku tidak ke sini,lebih tepatnya ketika aku lulus sekolah dan kuliah,aku belum pernah ke taman ini lagi,padahal taman ini menyimpan banyak kenangan berarti antara aku dan Nickhun.

Aku dan Nickhun…

Aku bisa merasakan suaraku terkecat di tenggorokan,semuanya sebentar lagi akan berakhir bukankah begitu?

Ini semua karena perjodohan konyol yang direncanakan omma dan appa. Apa maksud mereka menjodohkanku dengan patung es itu? Lalu mengapa namja bernama No Miwoo itu tidak menolak perjodohan kami? Apa maksudnya menerima semua itu? Apa dia mempunyai maksud terselubung dibalik ucapannya?

“ Apa yang mau kaubicarakan dneganku,Haejie?”

“Nic..Nickhun sarangaheyo..” aku bersusah payah mengeluarkan kalimat itu dari mulutku. Seolah ada yang menahan kalimat itu untuk tidak keluar.

“ Aku sudah tahu,Haejie,karena aku mencintaimu juga.” Kedua bola mata berwarna cokelat itu dnegan tegas menghunus bola mataku.

“ Ta..Tapi kita..Kita harus berpisah,Nickhun,hubungan kita harus sampai di sini saja,mianhaeyo Nickhun,mianhae..”

“ Apa.. Tapi kenapa?” Bisa kurasakan ekspresi keterkejutan Nickhun berubah menjadi ekspresi marah dan kecewa.

“ Aku..”

“ Haejie,apa aku telah berbuat kasar padamu? Apa kau sudah tidak mencintaiku? Jawab Haejie!”

Tidak Nickhun aku masih sangat mencintaimu. Aku hanya bisa berteriak dalam hati sementara air mataku perlahan turun membasahi pipiku. Aku sama sekali tidak bisa berbicara apa-apa padanya. Aku telah menyakitinya.

“ Aku akan menikah,Nickhun..aku sudah dijodohkan.”

***

To Be Continued

5 thoughts on “[Korean Fanfiction/Straight/Series] Sorry I Love You (chapter 1)

    • ehh eonni mampir di ff ini hohoho
      kan namanya juga teaser eon pasti ada kalanya agak membingungkan *plak
      hehe,tapi ff ini aku usahakan critanya jelas eon jadi ga kyk teasernya yng bkn bngung

      gomawo udah baca + comment eon 😀

  1. ya ampyunn sumpah,,.. makasih bgt ya sm km yg udh bikin ff ttg No Min woo oppa,..
    aku ngefans bgt smpe2,. mau gue culik tuh org saking kerennya,..
    apa lagi pas lg jd park dong joo owoooooo keren to the max

    kece bgt dah,.. apa lg tuh style rmbut pas d gumiho,. keren,.. chingu critnya happy end yaa,.. aku pgn min woo sm haeji,.. d tunggu

  2. anyeong…
    aku reader baru di sini. tdinya sih nyasar di blog ini.. tp pas baca ff di sini jd pengen jd reader setia.. cz ceritanya keren..

    salam kenal semua

Leave a reply to park Shu zie Cancel reply